BEKASI TIMUR -- Semua perempuan pasti ingin terpenuhi semua kebutuhan hidupnya, minimal, pemenuhan hajat dasar kebutuhan hidup tercukupi. Apalagi jika seorang suami, sebagai kepala keluarga, yang bertanggung jawab dalam hal pemenuhan kebutuhan tersebut, masih ada dalam keluarga. Dengan adanya kepala keluarga, kekhawatiran yang mendasar mengenai masalah sosial dan ekonomi bisa tertutupi. Namun, tentunya hal tersebut tidak terjadi bagi semua orang. Banyak perempuan yang terpaksa harus berjuang ekstra keras untuk mencukupi kebutuhan hidup bagi diri sendiri dan anak-anaknya, yaitu kaum janda.
Sabtu (21/10), Cahaya Foundation, dibantu Rumah Pelangi dan PS Cinong Babelan Bekasi, mengadakan acara santunan bagi 25 orang janda dhuafa dengan tema “#BerbagiBahagia”. Dalam acara yang bertempat di Kantor Cahaya Foundation, Jl. Bandung Kav 2A No. 1B, Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, hadir 25 orang janda dhuafa yang telah disurvey dan dipilih oleh para relawan dari Rumah Pelangi dan PS Cinong Babelan Bekasi, yang kemudian juga menyediakan diri untuk melayani menjemput dan mengantar mereka satu per satu dari dan ke rumah mereka masing-masing.
Salah seorang Pembina Cahaya Foundation, Nurul Wijayati mengatakan, pemberian santunan diberikan secara langsung ke tangan yang berhak dan layak menerimanya. Selain 25 bingkisan barang kebutuhan pokok yang diberikan, sebanyak 50 bingkisan dalam bentuk lainnya, setiap hari Jum'at akan diberikan langsung kepada para dhuafa di rumah mereka. Perempuan yang memakai kerudung bermotif dan mengenakan rompi khas Cahaya Foundation berwarna merah biru ini, juga menyampaikan, janda-janda tersebut bertempat tinggal di wilayah Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Dekat dengan Kantor Cahaya Foundation.
Cahaya Foundation merencanakan, santunan dapat selalu diberikan secara berkelanjutan dengan sasaran yang berbeda-beda setiap kali ada titipan dari para donatur yang berkenan menyisihkan sebagian rizki terbaiknya. Mengenai alasan mengapa saat ini acara dilaksanakan di Kantor Cahaya Foundation, Nurul mengatakan, dikarenakan lokasinya sudah sangat dikenal dan mudah diakses dari manapun.
Meski acara itu terkesan tiba-tiba dan direncanakan secara mendadak, pada dasarnya Cahaya Foundation ingin membantu meringankan beban hidup sehari-hari para janda dhuafa. “Kami ingin membuat mereka bahagia, walaupun sekecil apapun bentuknya,” ujar Nurul. Ia juga mengatakan, salah satu tujuan dilaksanakannya acara ini adalah agar mereka lebih kuat menjalani hidup dengan adanya kepedulian dari kita semua.
Adapun cara mewujudkan tujuan tersebut dalam acara ini adalah dengan memberikan sesi motivasi dan bantuan. Isi santunan yang diberikan adalah bahan-bahan kebutuhan pokok selama satu bulan.
Nurul, dibantu Eka Diah Purwanti, Kepala Divisi Kesehatan Cahaya Foundation, menyemangati para janda dhuafa yang ada pada saat itu untuk tetap bangga dengan kondisi mereka dan terus berjuang menghidupi anak cucu. Selain itu, Eka memberi semangat para tamu istimewa itu dengan “sugesti”, “Jangan malu dan minder menjadi janda, karena hal itu bukanlah kehendak kita, tapi juga jangan lama-lama jadi dhuafa. Ayo kita bangkit dengan segala kemampuan yang kita punya dan upaya yang kita bisa. Saya aja yang penyakitan begini masih bisa berbuat untuk orang lain, saya yakin ibu-ibu disini pasti lebih hebat dari saya.” Selain itu, Eka juga menyampaikan pentingnya untuk tetap berjuang dan tidak menghiraukan nyinyiran sebagian masyarakat yang meremehkan status janda.
Seusai acara motivasi, Nurul dan Jamal, Guru Besar PS Cinong Babelan Bekasi, menyerahkan bingkisan secara simbolis kepada dua orang janda sebagai perwakilan. Selanjutnya para relawan dari Rumah Pelangi dan PS Cinong Babelan Bekasi menyerahkan semua bingkisan kepada para janda dhuafa yang diundang tersebut.
Pada kesempatan lain, Direktur Eksekutif Cahaya Foundation, Eko Prasetyo, menyatakan sangat bahagia kedatangan tamu para janda dhuafa yang telah disurvey dan dipilih untuk menerima santunan, dan berharap mereka dapat terus tersenyum.
Salah seorang peserta acara, Manih (51 tahun), adalah salah seorang warga binaan yang suaminya merupakan pasien dampingan Cahaya Foundation dan belum lama meninggal karena penyakit yang diidapnya. Ia bersyukur bisa diundang dalam kegiatan ini. “Saya senang sekali, bahagia sekali ada orang yang mau peduli dan memperhatikan saya,” ujarnya.
#CahayaFoundation #BerbagiBahagia #janda #mandiri #dhuafa #Bekasi
Sumber:
http://singkapbekasi.com/
http://www.wajahbekasi.com/
http://www.redaksibekasi.com/
http://www.bekasitoday.com/
EmoticonEmoticon